KEPALA Desa (Kades) Batu Betumpang, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Taufik seakan tak peduli atas peristiwa aksi teror berupa pelemparan batu di kediaman Mang Suharmi (62) warga desa setempat, Jum’at (28/10/2022) dinihari, pekan lalu.

Aksi teror tersebut dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTD). Akibatnya kaca depan rumah Mang Suharmi mengalami pecah. Selain itu, dampak dari peristiwa tersebut Mang Suharmi bersama keluarganya merasa trauma dan ketakutan, lantaran seumur hidup mereka tinggal di desa setempat baru kali ini mengalami peristiwa teror di samping peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kades setempat, Taufik, Senin (17/10).

Sikap kades yang tak peduli dengan apa yang dialami oleh salah satu warga di desanya itu patut dipertanyakan. Mirisnya saat dikonfirmasi wartawan pun enggan untuk menjawab. Sementara, laporan Mang Suharmi ke pihak kepolisian terutama terkait dengan dugaan penganiayaan tersebut mengarahkan ke kades sendiri yang diduga sebagai terduga pelakunya.

Kepada wartawan, Mang Suharmi bersyukur bahwa masih ada rekan-rekan wartawan yang peduli dengan apa yang dialaminya. Bahkan, diakuinya bahwa pihak kepolisian Polsek Payung juga masih melakukan penyelidikan atas peristiwa yang dilaporkannya tersebut. 

IMG 20221030 WA0061

“Masalah penganiayaan sempat di mediasi oleh Polsek Payung, namun saya tetap menolak untuk berdamai karena menyangkut dengan harkat dan martabat keluarga hingga ke anak cucu. Mata dan telinga bisa saya tutup, tapi hati tidak bisa karena apa yang saya alami itu sakitnya lahir dan batin,” kata Mang Suharmi.

Dijelaskan Mang Suharmi, bahwa Taufik (kades_red) setelah dilaporkannya ke pihak kepolisian sempat minta maaf atas perbuatannya, lantaran khilaf sehingga terbawa emosi. Padahal, sebelumnya kades sendiri yang meminta untuk melaporkan ke pihak kepolisian atas apa yang telah dilakukannya tersebut.

IMG 20221030 WA0052

“Dia (Taufik) sendiri yang meminta saya untuk melapor kepada pihak kepolisian, dan itu disaksikan oleh para kadus (kepala dusun_red). Setelah memperlakukan saya seperti itu minta maaf karena khilaf dan terbawa emosi. Apa ini tidak aneh. Awal meminta saya untuk melapor, setelah itu minta maaf dan tersiratnya itu secara tidak langsung meminta saya untuk mencabut laporan. Saya ini sudah tua, jangan ajarkan saya hal-hal yang tidak baik. Harkat dan martabat keluarga yang saya pertahankan. Jangan mentang-mentang saya sudah tua seenaknya memperlakukan saya seperti itu. Maksud dan tujuannya dari minta maaf itu saya sangat paham, tapi apakah hal seperti itu dibenarkan dengan cara melakukan kekerasan setelah itu minta maaf dengan alasan khilaf dan emosi, hancurlah negeri ini kalau aturan hukum bisa dipermainkan,” ujar Mang Suharmi.

Mang Suharmi menambahkan, bahwa tanggal 20 Oktober 2022 sempat terjadi pertemuan antar kedua belah pihak di kantor desa yang turut dihadiri camat, staf kecamatan, mantan kades dan mantan Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) beserta perangkat desa. Pertemuan tersebut membahas terkait permasalahan lahan yang ditanamnya dengan sawit sekaligus membahas permasalahan antar kedua belah pihak agar berdamai. 

20221031 172618

“Pertemuan di kantor desa pada tanggal 20 Oktober 2022 tidak ada kesepakatan apapun. Pastinya saya tetap menolak untuk berdamai. Lalu pada tanggal 27 Oktober 2022 kami dikumpulkan di Polsek Payung untuk mediasi. Tapi saya tetap menolak dan tidak mau untuk berdamai karena menyangkut dengan harga diri,” tegas Mang Suharmi.

Terpisah Ketua BPD Batu Betumpang, Hosnul saat dikonfirmasi babelhebat.com terkait dua peristiwa yang dialami Mang Suharmi, ditegaskannya bahwa tidak bisa untuk menyampaikan informasi terkait peristiwa yang dialami oleh warganya tersebut lantaran tidak mengetahui persis kejadiannya.

“Mohon maaf. Kami tidak bisa menyampaikan informasi karena tidak mengetahui persis kejadiannya, dan kebetulan sudah diproses di kepolisian,” ujar Hosnul.

Hingga berita ini diturunkan, Kades Batu Betumpang Taufik belum bersedia memberikan jawaban terkait perkara penganiayaan yang dilaporkan oleh Mang Suharmi. Begitu juga terkait dengan aksi teror pelemparan batu di rumah Mang Suharmi yang dilakukan oleh OTD.