KEPALA Desa (Kades) Batu Betumpang, Taufik akhirnya harus berurusan dengan hukum atas dugaan tindak pidana penganiayaan berupa kekerasan fisik terhadap seorang warga Lanjut usia (Lansia).

Sang Kades tersebut dilaporkan oleh korban Suharmi (62) warga desa setempat ke Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bangka Selatan (Basel), Selasa (18/10/2022).

IMG 20221018 WA0108

Dugaan atas peristiwa itu terjadi Senin (17/10), pukul 10.30 WIB. Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor dengan membawa bibit sawit untuk ditanam kembali di lahan kebun miliknya. Tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai korban diberhentikan oleh raja kecil di desa setempat, yang tak lain adalah Kepala Desa (Kades) Batu Betumpang Taufik bersama Kepala Dusun (Kadus) I Suwarli alias Pat.

Lantaran diberhentikan sang raja. Lalu korban pun langsung menghentikan laju kendaraannya. Korban tak menyangka sama sekali bahwa sang raja tersebut akan melakukan kekerasan fisik terhadap dirinya berupa tamparan keras di bagian kepala hingga mencekik bagian lehernya.

20221019 082103

Merasa tak terima dengan perlakuan sang raja. Lalu korban melaporkan atas peristiwa yang dialaminya tersebut ke Satreskrim Polres Basel, dengan harapan laporannya tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

“Sebelum menampar kepala dan mencekik leher saya. Taufik (Kades_red) sempat berkata ‘jangan ka tanam sawit di lahan itu’ (jangan kau tanam sawit di lahan itu_red). Lalu saya jawab ‘pokoknya saya ingin menanamnya’ (Pastinya saya ingin menanamnya_red),” jelas Suharmi didampingi istrinya Nurhayati (58) kepada wartawan, Selasa (18/10).

Dijelaskan Suharmi, perlakuan sang raja terhadap dirinya tersebut disaksikan oleh 4 kepala dusun di desa setempat. Meliputi Kepala Dusun (Kadus) I Suwarli, Kadus II Hendri alias Ateng, Kadus III War dan Kadus IV Bujang.

“Taufik menampar saya satu kali di bagian kepala. Lalu Taufik langsung mencekik leher saya dan kemudian menendang sepeda motor saya hingga akhirnya saya ikut terjatuh bersamaan dengan sepeda motor,” keluh Suharmi.

Senada juga diutarakan istrinya Nurhayati tidak menerima atas perlakuan sang raja (Kades) setempat terhadap suaminya tersebut.

“Saya tidak terima kepala suami saya ditampar dan lehernya dicekik oleh kades. Karena itu, saya ikut mendampingi suami saya melaporkan atas apa yang terjadi kepada pihak kepolisian, dengan harapan agar pihak kepolisian dapat menindaklanjutinya dan memprosesnya sesuai aturan hukum,” tegas Nurhayati.

Terpisah Kades Batu Betumpang Taufik saat dikonfirmasi babelhebat.com terkait hal tersebut belum bersedia untuk menanggapinya, dengan alasan bahwa masih sibuk.

“Maklum bang masih ada acara, masih sibuk.Maaf bukan nggak respon. Nanti kita di kabupaten (Toboali_red) ngopi bareng (Bersama),” ujar Taufik.