BUPATI Bangka Selatan, Riza Herdavid memastikan bahwa tiga orang kabinetnya (Aparatur Sipil Negara) yang terjaring razia cipta kondisi jelang Natal dan Tahun Baru oleh tim gabungan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, tidak terlibat dalam peredaran dan ataupun pengguna narkotika.

Hal ini dipastikan Riza setelah sebelumnya mendapat konfirmasi dari tiga kabinetnya atau ASN yang dimaksud yakni Ari Dinata, Ak dan Ag.

“Informasi yang beredar seperti di pemberitaan itu tidak benar. Itu salah,” kata Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid, Minggu (10/12) malam.

Riza, begitu sapaan akrabnya tersebut menjelaskan, bahwa tiga orang kabinetnya ke Kota Mataram, dalam rangka menjalankan tugas kedinasan terkait dengan urusan pemerintahan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Alhamdulillah, hasil tes urine mereka negatif. Dan ini saya pastikan karena saya mendapat konfirmasi langsung dari mereka, dan untuk obat yang dibawa oleh H Ari Dinata (Kabag Kesra) itu obat seperti obat jenis antimo untuk menghilangkan atau meredakan mual dan pusing,” ujar Riza.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ari Dinata bersama dua orang rekan sejawatnya, Ak dan Ag yang merupakan sesama Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkab Basel terjaring razia Cipta kondisi (Cipkon) jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (9/12/2023) malam.

Ketiga ASN Pemkab Bangka Selatan ini (Ad, Ak dan Ag) terjaring razia Cipkon yang dilaksanakan oleh tim gabungan Polda NTB.

Mereka terjaring razia saat hendak akan makan malam di salah satu restoran, yang bangunan induknya tergabung dengan karaoke. Begitu tim gabungan datang ke lokasi langsung melakukan pemeriksaan terhadap para pengunjung restoran dan karaoke.