Juhaini : Pengurus DPD PI Babel yang Baru Harus Lebih Kompak dan Peduli Lingkungan
DEWAN Pengurus Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-2, Kamis (17/4/2025), di Hotel Grand Safran, Pangkalpinang.
Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk mempererat kemitraan antara para pengembang properti, lembaga perbankan, dan pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan sektor properti di daerah.
Ketua DPD PI Babel, Noviko menjelaskan Musda ini bukan sekadar forum pergantian pengurus, melainkan juga momen untuk memperkuat sinergi pembangunan di Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
“Kami meyakini pemerintah daerah selalu dekat dengan masyarakat serta memiliki visi yang kuat dalam pembangunan kota. Kami pun berupaya menjalankan amanah organisasi sesuai fungsi dan manfaatnya, sambil terus berbenah untuk semakin bersinergi dengan semua pihak di bidang properti,” kata Noviko saat memberikan sambutan.
BACA JUGA : Kelurahan Pasar Padi Tutup Rangkaian Lomba PAAREDI, Soroti Ketahanan Keluarga di Era Digital
Mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Pelaksana tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pangkalpinang, Juhaini mengapresiasi atas kinerja pengurus DPD PI Babel sebelumnya.
Menurutnya, capaian positif DPD PI Babel layak diapresiasi dan menjadi bekal penting bagi pengurus baru untuk meneruskan kinerja dengan semangat yang lebih kuat.
“Kami dari Pemerintah Kota Pangkalpinang mengucapkan terima kasih atas dedikasi kepengurusan sebelumnya. Harapannya, pengurus baru bisa semakin solid dan bersinergi untuk mendukung pembangunan kota,” ujar Juhaini.
BACA JUGA : Dapat Bantuan Rumah Layak Huni, Rahim : Terima Kasih PT Timah
Juhaini juga menyoroti isu lingkungan yang muncul seiring meningkatnya pembangunan perumahan, terutama terkait volume sampah yang kian hari makin bertambah.
“Pertumbuhan perumahan tentu berdampak pada peningkatan sampah. Untuk itu, kami mendorong adanya program pemilahan sampah dengan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang dimulai dari kawasan perumahan. Dengan begitu, sampah yang masuk ke TPA sudah tersortir,” jelasnya.
Juhaini menjelaskan, luas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Pangkalpinang hanya berkisar 4,8 hektare, namun volume sampah harian telah mencapai 53 ribu ton. Karena itu, ditegaskannya perlu inovasi pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga untuk menekan beban TPA secara signifikan.
Musda ke-2 ini diharapkan menjadi titik awal penguatan sinergi antara pelaku pembangunan, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan, serta berdampak positif bagi kesejahteraan bersama.