SEJARAH bangsa ini lahir dari darah, keringat, dan air mata. Daerah dan negara tidak dibangun dari panggung hiburan atau musik pengiring tari. Negeri ini lahir dari pengorbanan dan keberanian yang mahal.
Hari ini semua itu seolah dipermainkan oleh mereka yang duduk di kursi kekuasaan. Menjadi pejabat kini tak perlu otak cerdas, visi matang, atau keputusan tegas. Cukup mampu bergoyang tak tentu arah. Lima tahun jabatan bisa dijalani penuh legitimasi tanpa kerja nyata.
Joget yang semula hiburan kini dijadikan panggung pencitraan. Direkam, diunggah, dipamerkan. Seakan semua tugas telah selesai hanya lewat gerakan tubuh.
Berjogetlah wahai pejabat dan wakil rakyat. Jika ada protes, cukup katakan khilaf. Minta maaf. Tutup dengan doa bersama. Formula sederhana. Joget, maaf, doa, seakan semua masalah lenyap tanpa bekas.
Lima tahun jabatan menjadi sandiwara panjang. Bergoyang dianggap prestasi, hiburan diri, atau sekadar alasan mengisi waktu. Bagi rakyat, itu tontonan menyakitkan. Negeri ini bukan dongeng. Rakyat tidak butuh pendongeng.





