PERSATUAN Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar serangkaian acara persiapan dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2025 sekaligus memperingati Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2024).
Kegiatan yang dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta ini dimulai dengan serangkaian kegiatan untuk mengenang jasa para pahlawan pers yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Puncak acara diwarnai dengan sesi foto bersama di depan Anjungan Provinsi Riau, di mana terdapat penghormatan khusus bagi tujuh pahlawan nasional yang memiliki latar belakang sebagai wartawan.
Tujuh pahlawan nasional yang dikenal sebagai wartawan pejuang dan menjadi latar inspirasi acara ini adalah Muhammad Yamin, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, Adam Malik, Tirto Adhi Soerjo, Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Rohana Kudus. Dengan berdiri di depan anjungan ini, peserta acara memberikan penghormatan atas perjuangan mereka dalam mengangkat suara rakyat melalui dunia pers dan pendidikan.
Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, mengungkapkan makna besar dari Kick-Off (memulai_red) HPN 2025 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan ini.
“Pers Indonesia memiliki sejarah panjang dalam perjuangan bangsa, sebagaimana dicontohkan oleh para pahlawan kita seperti Adam Malik dan Ki Hajar Dewantara. Mereka bukan hanya pahlawan di bidang pers, tetapi juga pejuang kemerdekaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Tema Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas 2045 adalah wujud penghormatan kami atas perjuangan mereka,” jelas Zulmansyah.
Baca Juga : Pilkada 2024, Dewan Pers : Harap Insan Pers Jalankan Tugas Dengan Baik dan Aman
Zulmansyah menambahkan, bahwa sesuai dengan instruksi Presiden, sinergi pers nasional memiliki peran penting dalam menyukseskan agenda Indonesia Emas 2045.
“Melalui integritas yang kuat, pers berkomitmen untuk mendukung Indonesia Maju dengan menjaga akuntabilitas dan demokrasi yang sehat,” tegasnya.(PWI) Baca Juga : Anggota PWI Basel Juara I Tenis Meja Kemenpora, Ary : Alhamdulillah Anak Asuh Kita Juara I dan II
