BUPATI Bangka Selatan, Riza Herdavid memastikan pelayanan kesehatan pada program berobat gratis untuk seluruh rakyat Bangka Selatan yang tersebar di 8 kecamatan, 50 desa dan 3 kelurahan telah berlaku sejak 1 tahun terakhir. Tepatnya pada 1 Desember 2022.

Hal ini ditegaskan Riza saat pelantikan dan pengambilan sumpah atas jabatan fungsional terhadap 365 orang Aparatur Sipil Negara (ASN). Meliputi 249 orang jabatan fungsional tenaga guru dan 116 orang jabatan fungsional tenaga kesehatan serta teknis, Senin (19/6/2023) sore, di Gedung Serba Guna Parit Tiga Toboali.

“Khusus kepada para ASN pada jabatan fungsional tenaga kesehatan dan teknis, saya ingatkan untuk betul-betul melayani rakyat saat mereka datang berobat ke puskesmas maupun ke rumah sakit (RSUD Toboali dan Rumah Sakit Kriopanting Payung_red). Jangan telantarkan mereka, layani mereka dengan senyuman dan harus ikhlas dalam menjalankan tugas,” kata Riza, sapaan akrabnya itu.

Baca Juga : Lantik 365 ASN, Ini Pesan Bupati Bangka Selatan

Riza menjelaskan, pelayanan kesehatan pada program berobat gratis dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli Bangka Selatan, adalah salah satu prioritas utama Pemkab Bangka Selatan. Mengingat, kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat di samping pendidikan.

“Masyarakat harus merasakan kepuasan pelayanan yang diberikan dalam program berobat gratis ini. Karena itu, saya ingatkan jangan sampai mereka ditelantarkan saat mereka datang untuk berobat di puskesmas maupun di rumah sakit, layani mereka dan jangan dipungut biaya apapun,” ujar Riza.

Karena itu, kata Riza, ia tidak mau mendengar atau mendapat laporan atas keluhan masyarakat yang tidak dilayani dalam program berobat gratis tersebut.

“Pertama layani dulu setiap masyarakat yang datang untuk berobat. Setelah itu baru proses administrasinya. Jangan dipersulit ataupun diperhambat saat masyarakat datang untuk berobat. Bagaimana kalau itu terjadi kepada keluarga kita, pasti kita akan menilai bahwa pelayanan kesehatan di puskesmas atau di rumah sakit kurang baik, kurang memuaskan dalam melayani,” jelas Riza.

Riza menegaskan, bahwa ia bersama wakilnya Debby Vita Dewi bukanlah raja, melainkan pelayan masyarakat. Karena itu, diingatkannya kepada seluruh aparaturnya untuk melayani masyarakat dengan tulus, ikhlas dan rendah hati.

“Saya tidak mau ada satu keluhan orang sakit yang berobat ke puskesmas dan rumah sakit tidak dilayani. Bayangkan jika mereka meninggal dunia lantaran tidak dilayani, dan ditelantarkan saat datang ke puskesmas dan rumah sakit. Tentu kita yang berdosa karena kita telah berbuat zalim,” tutur Riza.