BabelhebatNasional-Internasional
Trending

Irjen Hendro Pandowo Berpisah dari Polda Babel dengan Pesan Mengharukan

Baca Juga: Kapolda Berganti, Tugas Berat Menanti Irjen Pol Viktor T Sihombing di Babel

Namun kehangatan malam itu ikut menyembunyikan kesedihan. “Sebagai manusia biasa, saya tentu tak luput dari kesalahan. Untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekhilafan, baik yang disengaja maupun tidak selama saya bertugas di sini. Mohon doa agar di tempat yang baru saya dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Kepada penggantinya, Irjen Pol Viktor T Sihombing, ia menyampaikan sambutan hangat khas masyarakat Babel.
“Selamat datang Pak Kapolda, Ibu, dan keluarga di Kepulauan Bangka Belitung. Tanah yang sejuk, masyarakatnya ramah, dan makanannya enak. Saya yakin Bapak akan segera merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat di sini,” katanya.

Dan saat suasana mulai cair, Hendro menutup sambutannya dengan kalimat yang membuat seluruh ruangan terdiam sesaat sebelum bertepuk tangan panjang.

“Saya mungkin tidak meninggalkan banyak bangunan atau prasasti, tapi saya meninggalkan persaudaraan, persahabatan, dan silaturahmi yang akan terpatri di hati sanubari. Semoga itu menjadi kenangan indah bagi kita semua. Jangan pernah melupakan Hendro Pandowo,” ucapnya.

Ia tersenyum, mengangkat mikrofon sedikit lebih tinggi, lalu dengan gaya khasnya melempar pantun penuh canda.

“Gula kabung, gula aren. Para hadirin dan masyarakat Bangka Belitung memang keren. Putus cinta karena emosi. Cukup sekian dan terima kasih.”

Malam itu, setiap kata tidak hanya terdengar, tetapi terasa. Kepindahan seorang Kapolda tidak selalu meninggalkan monumen fisik. Kadang hanya meninggalkan jejak hati. Di Babel, jejak itu bernama Hendro Pandowo.

Laman sebelumnya 1 2

Azril Hebat

Berdiri di Atas Semua Golongan