Ini Siklus Dari Rebung Jadi Bambu Hingga Jadi Motif Baju Adat Babel
PROVINSI Bangka Belitung (Babel) patut bangga jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Pasalnya, pakaian adat paksian yang dikenal dari Negeri Serumpun Sebalai ini dikenakan oleh Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung MPR RI, Selasa (16/8/2022).
“Pakaian adat yang saya kenakan ini adalah pakaian adat paksian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan motif pucuk rebung, yang melambangkan kerukunan dan warna hijau yang dipilih mengandung filosofi kesejukan, harapan dan pertumbuhan,” ujar Presiden Joko Widodo pada akhir pidatonya seperti dilansir dari laman https://babelprov.go.id.
Ungkapan tersebut sontak membuat peserta rapat paripurna di Gedung Mahligai DPRD Provinsi Babel riuh dengan tepuk tangan menandakan bangga akan Negeri Serumpun Sebalai.
Sedangkan untuk ornamen di kepala, Presiden Joko Widodo juga mengenakan sungkon (tutup kepala) berwarna emas yang melambangkan keagungan dan keluhuran.
Diketahui, Presiden RI Joko Widodo setiap tahunnya mengenakan pakaian khas dari daerah yang ada di Indonesia untuk menunjukkan kekayaan dan keberagaman budaya di tanah air.
Saat tahun 2019 Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat sasak dari NTB, tahun 2020 mengenakan baju adat Sabu dari NTT, tahun 2021 mengenakan baju adat Badui dari Banten. Dan tahun 2022 menjadi tahun bersejarah dan kehormatan bagi Provinsi Babel, lantaran Presiden RI memilih menggunakan baju adat Paksian dari Negeri Serumpun Sebalai.
Penjabat (Pj) Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel Naziarto mengungkapkan rasa bangganya.
“Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merasa sangat bangga, bahagia dan senang sekali, seorang Kepala Negara mengenakan pakaian adat Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya saat di wawancara usai Rapat Paripurna di DPRD Babel.
Senada dengan yang dikatakan Presiden Joko Widodo, filosofi pucuk rebung juga digambarkan Sekda Naziarto sebagai sebuah harapan, pertumbuhan dan persatuan.
“Kita tahu, bahwa rebung tumbuh menjadi bambu, bambu tumbuh rimbun dan kembali menghasilkan rebung, begitu siklusnya secara terus menerus. Ini menggambarkan rakyat Indonesia yang terus tumbuh, bersatu dan kuat bersama-sama mencapai Indonesia sejahtera,” jelasnya.
Dikatakannya juga, dalam hal ini sebagai Kepala Negara, Presiden Joko Widodo betul-betul menunjukkan kecintaannya terhadap Bhineka Tunggal Ika.
“Tentunya kita sebagai masyarakat Kepulauan Bangka Belitung ke depan harus terus melestarikan adat dan budaya di daerah kita. Tidak hanya untuk dikenal di sini saja, melainkan dikenal hingga ke tingkat nasional bahkan internasional,” tuturnya.