Hizbul Wathan Basel Pertahankan Juara Umum Kemah Besar Babel
Di bawah langit cerah Desa Cerucuk, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, ratusan pandu Hizbul Wathan berkumpul membawa harapan, latihan panjang, dan keyakinan bahwa kepanduan bukan sekadar perlombaan, tetapi perjalanan membentuk karakter. Dari sinilah Kwarda Hizbul Wathan Bangka Selatan kembali menorehkan sejarah pada Kemah Besar Pandu Hizbul Wathan Kwartir Wilayah Bangka Belitung yang digelar pada 13 sampai 15 November 2025.
Basel datang dengan kekuatan 91 peserta, mulai dari pandu tingkat SD, SMP dan SMA. Mereka hadir bersama para pendamping dan pengurus yang selama berbulan-bulan menyiapkan latihan, disiplin, dan mental juang. Upaya itu berbuah manis ketika seluruh qobilah Hizbul Wathan Bangka Selatan berhasil meraih 15 trofi sekaligus mempertahankan gelar Juara Umum setelah kemenangan tahun sebelumnya di Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Dominasi itu tidak hanya mencerminkan kemampuan teknis tetapi juga karakter yang terbangun dalam setiap kegiatan kepanduan.
Ketua Kwarda Hizbul Wathan Bangka Selatan, Niki Hito menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian tersebut. Niki menegaskan bahwa kemenangan ini adalah milik seluruh pandu, pembina, sekolah, dan para orang tua yang mendukung pembinaan kepanduan.
“Anak-anak menunjukkan semangat luar biasa. Kami bersyukur bisa mempertahankan gelar Juara Umum. Kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tetapi tentang tekad dan keteladanan yang tumbuh dalam proses latihan. Semoga prestasi ini menjadi penyemangat untuk membangun kepanduan Hizbul Wathan di Bangka Selatan yang makin berdaya saing,” kata Niki.
BACA JUGA: Udin Ajak Pemuda Muhammadiyah Hadirkan Gagasan Nyata untuk Pangkalpinang yang Lebih Cerdas
Di tenda yang menjadi ruang istirahat para rombongan, tampak beberapa pandu dari SMP Muhammadiyah Toboali masih berlatih PBB Variasi sambil menunggu pengumuman juara. Ketika hasil perlombaan dibacakan, qobilah ini mencatat gelar Juara Umum tingkat SMP se-Bangka Belitung.
Ketua qobilah Redi Juniyadi mengungkapkan bahwa konsistensi latihan adalah kunci utama.
“Latihan yang konsisten dan kekompakan menjadi kunci. Kami mengikuti Kemah Besar bukan hanya untuk berkompetisi, tetapi untuk belajar, saling menguatkan, dan membawa pengalaman berharga bagi seluruh pandu,” jelas Redi.
Suasana bangga juga terasa di kalangan pandu usia sekolah dasar. Para siswa SD Muhammadiyah Toboali tidak pulang dengan tangan kosong setelah meraih prestasi PBB Variasi Putra dan Panggung Kreativitas Pandu.
Ketua qobilah Eduward Apriliansyah melihat kemenangan ini sebagai bekal penting bagi pembinaan karakter sejak dini.
“Anak-anak SD memberikan kontribusi besar bagi kemenangan Kwarda Basel. Mereka menunjukkan keberanian dan kemampuan yang luar biasa. Semoga pengalaman ini menumbuhkan kecintaan mereka terhadap Hizbul Wathan,” ujar Eduward.



