HARGA dan rasa cabai rawit semakin hari semakin pedas. Hal inilah yang membuat kalangan para Ibu Rumah Tangga (IRT) menjerit, lantaran harga cabai rawit merah sejak tiga pekan terakhir semakin pedas hingga berkisar dua ratus ribu rupiah perkilogramnya.
Salah satu IRT di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel), Reta mengeluhkan pedasnya harga jual cabai rawit merah yang semakin pedas hingga nafsu makannya jadi berkurang, lantaran masakan seperti lempah kuning ikan dan tumisan sayur mayur mulai sedikit mengurangi penggunaan cabai. Namun, kata Reta, hal itu bukan berarti takut pedasnya rasa masakan. Tetapi, harga cabai yang dirasakannya semakin hari semakin pedas.
“Mungkin tidak hanya saya yang mengeluhkan pedasnya harga cabai rawit merah ini. Semua IRT pasti mengeluhkan hal yang sama karena cabai ini salah satu kebutuhan dasar pangan, bahan pokok sehari-hari untuk memasak sayur mayur seperti lempah kuning ikan dan lain sebagainya,” ujar Reta kepada babelhebat.com, Minggu (19/6/2022).
Reta menjelaskan, saat ini harga jual cabai rawit merah berkisar Rp 200.000 perkilogramnya. Dengan harga yang dirasakan sangat fantastis tersebut pasti dikeluhkan oleh para IRT. Mengingat terkait hal di dapur yang lebih dulu merasakannya adalah IRT, termasuk pedasnya harga cabai yang merasakan dampak dari pedasnya harga itu IRT.
“Ya, mau nggak mau sekarang kalau memasak lempah kuning ikan, ayam kampung, daging, tumisan sayur mayur harus mengurangi sedikit penggunaan cabai, tidak seperti biasanya atau sebelum pedasnya harga cabai,” kata Reta seraya berharap harga cabai beserta bahan pangan lainnya tidak mengalami kenaikan. Karena, imbas dari kenaikan harga pangan tentu akan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat.
“Harapan tidak lah lain agar harga kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan dasar sehari-hari tidak mengalami kenaikan. Saat ini baru harga cabai yang harganya terasa sangat pedas hingga mencapai dua ratus ribu rupiah perkilogramnya,” tutur Reta.
Menurut salah satu pedagang cabai di Pasar Rakyat Toboali, Ramli, pedasnya harga jual cabai rawit merah sejak beberapa pekan terakhir dikarenakan pengiriman cabai dari luar daerah mengalami keterlambatan. Namun, kata Ramli, kenaikan terhadap harga kebutuhan pangan sekarang ini tidak hanya pada cabai, melainkan hampir semua harga pangan mengalami kenaikan meskipun kenaikannya itu tidak terlalu signifikan.
“Hampir semua harga kebutuhan pangan sekarang ini mengalami kenaikan. Salah satunya itu harga cabai rawit merah. Naiknya harga cabai ini mungkin dikarenakan pengiriman sedikit mengalami kendala atau faktor lainnya mungkin akibat pengaruh cuaca atau bisa saja gagal panen sebelumnya,” jelas Ramli.
Dijelaskan Ramli, dampak dari kenaikan harga cabai tersebut sehingga menurunnya daya beli masyarakat di pasar. Karena itu, dengan kondisi harga tersebut terpaksa harus mengurangi persediaan (stok) barang jualannya, lantaran dikhawatirkan kedaluwarsa apabila terlalu banyak persediaan terutama cabai yang paling rentan busuk atau lebih mudah rusak.
“Saat ini daya beli masyarakat mulai menurun. Biasanya atau sebelum harga cabai naik, sehari bisa mencapai hingga dua kilogram cabai habis terjual, begitu pula bahan pangan lainnya juga ikut terjual. Tapi dengan kondisi harga cabai seperti sekarang ini daya beli masyarakat menurun,” kata Ramli.