SUARA mesin pencabut bulu ayam berpadu dengan mesin steam air dari dalam tempat pemotongan ayam CV Karimah Amanah Sejahtera di Jalan Aik Akik, Tua Tunu, Pangkalpinang. Dari bangunan setengah permanen itu, Afri mengawasi proses produksi yang sudah berjalan delapan tahun dan menjadi sumber penghidupan bagi belasan pekerja.
Kesuksesan yang dirasakan Afri tidak datang mudah. Perjalanan usahanya pernah jatuh pada tahun 2016 ketika bangkrut dan usaha yang dibangun harus berhenti. Dua tahun kemudian Afri kembali memulai dari awal sebagai pelaku usaha ayam potong. Perlahan usahanya tumbuh dan mulai stabil.
“Tahun 2016 kami mengalami keterpurukan, kami bangkrut. Lalu tahun 2018 saya mulai merintis kembali dari nol. Alhamdulillah sekarang usaha sudah stabil dan mulai berkembang,” kata Afri.
BACA JUGA: PT Timah Perkuat Fondasi Pendidikan untuk Masa Depan Bangka Belitung
Kini Afri mampu menjual ayam potong antara 300 hingga 2.000 ekor per hari, bahkan dapat menembus 3.000 ekor pada momen tertentu seperti Maulid Nabi, bulan ruah, Ramadan, Idulfitri, dan Tahun Baru. Jumlah karyawan yang awalnya hanya tiga orang kini mencapai 14 pekerja.
“Kami harus bergerak cepat dan tepat waktu. Pelanggan ingin ukuran sesuai permintaan dan pengiriman tepat jadwal. Jika usaha ini maju, karyawan pun ikut merasakan peningkatan kesejahteraan,” jelas Afri.
BACA JUGA: PT Timah Raih Penghargaan IELA 2025 untuk Transparansi ESG
Permintaan yang terus meningkat membuat Afri sempat kesulitan memenuhi kebutuhan pengantaran karena keterbatasan armada. Ia membutuhkan mobil operasional tambahan namun modal yang tersedia belum mencukupi. Pada saat itu Afri mendapatkan informasi mengenai program pinjaman bagi UMKM dari PT Timah Tbk.





