Dukung Program Ketahanan Pangan, Karyawan PT Timah Manfaatkan Perkarangan Rumah untuk Bercocok Tanaman

IMG 20241105 WA00831 Dukung Program Ketahanan Pangan, Karyawan PT Timah Manfaatkan Perkarangan Rumah untuk Bercocok Tanaman

KARYAWAN PT Timah yang menempati rumah dinas khususnya di Divisi Pengolahan dan Peleburan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diimbau untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah agar digunakan sebagai sarana dan media bercocok tanam.

Hal tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah khususnya pada bidang ketahanan pangan. Demikian disampaikan Wakadiv Pengolahan dan Peleburan Mentok Kopdi Saragih saat kunjungan kerjanya bersama Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal saat melakukan monitoring program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan untuk penilaian Proper Divisi Pengolahan dan Peleburan Mentok, Selasa (5/11/2024).

Kopdi menjelaskan program pemanfaatan pekarangan rumah dinas akan terus digaungkan.

“Program ini bisa untuk meningkatkan perekonomian penghuninya jika dikelola dengan baik, paling tidak kebutuhan pokok seperti sayur mayur, konsumsi daging ayam bisa dipenuhi dari hasil kebun sendiri,” kata Kopdi.

Baca Juga : Trio Kwek Kwek Kuasai Proyek Dinas PUPR Bangka Selatan

Salah satu karyawan PT Timah Sugeng mengaku sudah memanfaatkan lahan pekarangannya untuk bercocok tanam dan peternakan ayam.

Sugeng memanfaatkan lahan kosong perkarangan rumah tinggalnya ditanami dengan berbagai macam sayur-sayuran seperti cabai, kacang panjang, terong, kangkung dan sawi serta ternak ayam kampung.

Dari hobi yang ditekuninya ini Sugeng bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

“Semenjak tinggal di Komplek Timah Mentok, waktu luang dan libur setelah bekerja, saya gunakan dengan bercocok tanam sayur-sayuran seperti cabai hijau, kangkung , kacang panjang , terong dan sawi,” ujar Sugeng.

Selain itu, Sugeng juga memanfaatkan perkarangan rumahnya untuk beternak kelinci.

“Kotoran kelinci yang dipelihara, dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman. Alhamdulillah dari tanaman cabai hijau sudah ada pelanggan dari UMKM yang rutin dengan memesan langsung, sementara sayuran lainnya selain untuk kebutuhan pribadi, kalau panen banyak selebihnya bisa untuk dijual, lumayan untuk tambahan penghasilan,” tutur Sugeng.