Di Bangka Selatan Babi Tidak Terinfeksi PMK, Juga Kambing & Kerbau
DINAS Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) merilis hewan ternak jenis babi di daerah itu tidak terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) seperti yang dialami hewan sapi pada umumnya.
Kepala Dinas PPP Kabupaten Basel Suhadi menjelaskan, jumlah populasi hewan ternak babi sebanyak 83 ekor. Namun, dipastikannya bahwa dari jumlah tersebut tidak ada yang terjangkit PMK atau terinfeksi PMK, begitu juga dengan hewan ternak jenis kambing dan kerbau.
“Jumlah populasi 83 ekor. Tidak ada yang terjangkit PMK,” kata Suhadi.
Dijelaskan Suhadi, penanganan khusus yang dilakukan terhadap hewan ternak yang positif terjangkit PMK, yakni dengan cara menempatkan hewan di tempat khusus ternak yang dinyatakan positif PMK.
Selain itu, melakukan pengobatan suntik antibiotik terhadap hewan ternak yang positif terjangkit PMK. Melaksanakan edukasi kepada pemilik ternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang, dan menyampaikan bahwa PMK tidak menular kepada manusia.
“Hewan yang masuk wilayah Kabupaten Bangka Selatan dilakukan pemeriksaan dan pengecekan surat kesehatan ternak,” ujar Suhadi.
Berkaitan dengan adanya kasus hewan ternak jenis sapi yang mengalami PMK, lanjut Suhadi, bahwa dinasnya sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) Bupati Basel tentang pengaturan lalu lintas hewan ternak yang masuk ke Kabupaten Basel.
“Mempersiapkan lokasi karantina khusus bagi ternak yang dinyatakan positif PMK. Selain itu, pemberian vaksin bagi hewan ternak yang sehat. Bahkan pada tanggal 27 Juni 2022, tim bidang peternakan langsung melakukan aksi pengobatan dan sosialisasi Surat Edaran Bupati tentang pengaturan lalu lintas ternak saat wabah,” jelas Suhadi.
Suhadi memastikan, bahwa sepanjang ditemukan kasus PMK di Kabupaten Basel hanya hewan ternak jenis sapi yang terinfeksi PMK.
“Tanggal 24 Juni 2022 ada penambahan hewan ternak jenis sapi yang terinfeksi PMK sebanyak 9 ekor sehingga jumlah sapi yang terinfeksi sebanyak 92 ekor. Tidak terdapat hewan ternak yang mati akibat PMK,” ujarnya.
Suhadi menegaskan, sapi yang terinfeksi PMK dilakukan penyutikan antibiotik dan pemberian vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
“Pada umumnya hewan ternak sapi yang terjangkit hanya menunjukan gejala ringan dan sudah mengarah kepemulihan,” tuturnya.
Berdasarkan data rilis Dinas PPP Pemkab Basel tertanggal 26 Juni 2022 terdapat 4 dari 5 jenis hewan ternak di kabupaten setempat. Meliputi hewan ternak jenis sapi, kambing, kerbau dan babi.
Adapun rincian dari masing-masing hewan ternak tersebut:
– Sapi
Jumlah populasi 2.448 ekor
Jumlah ternak yang sudah divaksin : nihil
Jumlah terjangkit PMK : 92 ekor
Jumlah sembuh : 77 ekor
Jumlah masih sakit : 21 ekor
Jumlah mati : nihil
Cara penanganan kematian
Dipotong : nihil
Dimusnahkan : nihil
Asal penularan PMK : Madura
– Kambing
Jumlah populasi : 841 ekor
Jumlah ternak yang sudah divaksin : nihil
Jumlah terjangkit PMK : nihil
Jumlah sembuh : nihil
Jumlah masih sakit : nihil
Jumlah nati : nihil
Cara penanganan kematian
Dipotong : nihil
Dimusnahkan : nihil
Asal penularan : nihil
– Domba
Jumlah populasi : nihil
Jumlah ternak yang sudah divaksin : nihil
Jumlah terjangkit PMK : nihil
Jumlah sembuh : nihil
Jumlah masih sakit : nihil
Jumlah mati : nihil
Cara penanganan kematian
Dipotong : nihil
Dimusnahkan : nihil
Asal penularan : nihil
– Kerbau
Jumlah populasi : 14 ekor
Jumlah ternak yang sudah divaksin : nihil
Jumlah terjangkit PMK: nihil
Asal penularan : nihil
Jumlah sembuh : nihil
Jumlah mati : nihil
Cara penanganan kematian
Dipotong : nihil
Dimusnahkan : nihil
Asal penularan : nihil
– Babi
Jumlah populasi : 83 ekor
Jumlah ternak yang sudah divaksin : nihil
Jumlah terjangkit PMK : nihil
Jumlah sembuh : nihil
Jumlah masih sakit : nihil
Jumlah mati : nihil
Cara penanganan kematian
Dipotong : nihil
Dimusnahkan : nihil
Asal penularan : nihil