“Selama ini kami berupaya mendindaklanjuti delik hukum pers selalu melalui mekanisme ke Dewan Pers. Dan keputusan Dewan Pers kami tindak lanjuti,” ujar Kapolri.
Selain itu, Kapolri juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi jurnalis di daerah rawan. Polri, kata dia, tengah mengkaji penggunaan penanda khusus bagi wartawan yang bertugas di wilayah konflik agar aparat di lapangan dapat memberikan perlindungan sesuai prosedur.
Kapolri menilai hubungan Polri dan PWI memiliki kesamaan sejarah dan usia, keduanya kini berumur 79 tahun. Usia yang disebutnya cukup matang untuk memperkuat sinergi.
“Wartawan adalah mitra strategis Polri dalam menjaga Kamtibmas. Usia kita sama-sama 79 tahun, sudah matang, maka sinergi ini harus makin kuat,” ucapnya.
Baca Juga: Terbaik, Polres Bangka Selatan Terima Penghargaan dari Kapolri
Audiensi strategis ini juga dihadiri pejabat utama Mabes Polri dan jajaran pengurus PWI Pusat. Keduanya sepakat melanjutkan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan jurnalistik, Uji Kompetensi Wartawan, serta lomba karya jurnalistik. Polri juga menyatakan siap mendukung penuh pelaksanaan HPN 2026 di Serang, termasuk bakti sosial dan kegiatan puncak perayaan.
Sinergi PWI dan Polri bukan sekadar seremonial. Keduanya kini meneguhkan langkah bersama untuk memperkuat kemerdekaan pers, menegakkan hukum secara berkeadilan, dan menjaga ruang demokrasi tetap sehat. Pers kuat, Polri profesional, demokrasi terjaga.
Sumber: Humas PWI Pusat
