PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) menargetkan 201.346 masyarakat menerima obat pencegahan filariasis atau kaki gajah, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran penyakit kaki gajah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Pemkab Basel, Agus Pranawa.
Agus menjelaskan, program pemberian obat kaki gajah kepada masyarakat minimal 65 persen dari target sasaran, yakni sekitar 70.477 orang, dengan sasaran berusia 2 hingga 70 tahun.
“Tujuan dari pemberian obat ini, untuk melindungi masyarakat dari risiko penyakit kaki gajah yang bisa menyebabkan kecacatan permanen,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (14/11/2024).
Dijelaskan Agus, sasaran program pemberian obat kaki gajah dibagi dalam dua kelompok usia. Meliputi kelompok pertama anak-anak berusia 2-5 tahun dengan target 10.086 orang, kelompok kedua berusia 5-70 tahun dengan target 191.260 orang. Dari total sasaran, sekitar 98.597 adalah laki-laki dan 92.663 perempuan.
“Obat akan diminum setahun sekali selama dua tahun berturut-turut,” ujar Agus.
Agus menambahkan, petugas dari puskesmas juga akan memastikan obat diminum langsung di hadapan mereka agar hasilnya optimal.
“Sebagai langkah awal, petugas dan kader kesehatan mulai turun ke lapangan untuk mendistribusikan obat sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan bahaya penyakit kaki gajah,” jelas Agus.
Saat ini, lanjut Agus, terdapat 12 kasus kaki gajah yang sudah terdeteksi di Bangka Selatan. Ini berpotensi meningkat jika tidak diantisipasi dengan baik.
“Karena itu, dengan program pemberian obat ini, kami berharap masyarakat Bangka Selatan terlindungi dari penyakit kaki gajah dan tidak ada lagi kasus baru yang muncul di kemudian hari,” tegas Agus.