BPS Catat Inflasi Maret 2025 Tembus 1,78 Persen, Sekda Pangkalpinang Dorong Kreativitas atasi Efisiensi
BADAN Pusat Statisik (BPS) Kota Pangkalpinang merilis tingkat inflasi bulan ke bulan pada Maret 2025 mencapai 1,78 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 1,39 persen.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri saat Konferensi pers terkait data inflasi pada bulan Maret 2025 dan pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2024, Selasa (8/4).
“Inflasi Maret ini cukup tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang masih di bawah 0,4 persen. Penyumbang terbesar inflasi berasal dari komoditas listrik yang mengalami inflasi hingga 92,34 persen dan memberi andil 2,20 persen,” kata Dewi.
Selain itu, komoditas lain yang turut menyumbang inflasi seperti ikan tenggiri 0,08 persen, mie kering instan 0,07 persen, kopi bubuk, minyak goreng dan sigaret kretek mesin. Namun ada sebagian komoditas justru mengalami deflasi di antaranya beras, bayam, cabai merah dan ikan kerisi.
Menurut Dewi, kondisi cuaca juga berperan dalam naiknya harga ikan laut seperti ikan tenggiri, sementara tarif listrik melonjak lantaran berakhirnya masa diskon dari pemerintah pusat.
Dewi juga memaparkan terkait pertumbuhan ekonomi Kota Pangkalpinang pada triwulan IV tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi secara quarter to quarter (kuartal ke kuartal_red) mengalami kenaikan 6,40 persen. Namun secara tahunan justru tercatat minus 0,47 persen dan secara kumulatif tahunan, ekonomi Pangkalpinang mengalami kontraksi sebesar 2,30 persen.
“Harapan kami pada tahun 2025 ini ada rebound (bangkit_red) karena pada tahun sebelumnya mengalami kontraksi. Beberapa sektor sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terutama industri logam yang sudah mulai produksi sejak Januari lalu,” ujar Dewi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go menegaskan bahwa pentingnya data statistik sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan.
“Data BPS sangat krusial dalam menentukan langkah strategis pemerintah, khususnya dalam mengendalikan inflasi,” ujar Mie Go yang turut hadir saat Konferensi pers di Kantor BPS Kota Pangkalpinang.
Mie Go mengingatkan, bahwa kondisi efisiensi yang dihadapi saat ini seharusnya menjadi pemicu untuk berpikir kreatif dan mencari solusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kerja sama antar pemerintah, swasta dan masyarakat harus terus ditingkatkan. Mari kita sama-sama mendorong ekonomi kota agar terus tumbuh,” tegas Mie Go. (Azril)