GUNA meningkatkan produktivitas pertanian cabai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Kabupaten Bangka Selatan, PT Timah Tbk memberikan pelatihan bagi masyarakat Desa Paku, Kecamatan Payung, Kamis (24/8/2023) di Gedung Olahraga Desa Paku.

Tujuan utama dari pelatihan tersebut untuk menambah wawasan masyarakat Desa Paku, khususnya para petani yang tergabung dalam Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sinarbaru. Mengingat harga cabai kian hari kian pedas bahkan untuk memenuhi kebutuhan cabai masih bergantung dengan pasokan dari daerah luar (provinsi) lain.

IMG 20230826 WA0111

Pelatihan yang diikuti puluhan masyarakat Desa Paku dan Gapoktan Sinarbaru, tampak begitu antusias menyimak materi yang disampaikan oleh instruktur.

Ketua Gapoktan Sinarbaru, Amir Mukimin mengakui, bahwa para petani dan masyarakat Desa Paku pada umumnya sangat senang mendapatkan pelatihan budidaya cabai dari PT Timah Tbk. Sebab, pelatihan tersebut sangat penting untuk menambah wawasan.

“Selama ini kami hanya bermodalkan nekat untuk bertani cabai. Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini, kami lebih tahu cara-cara menanam dan merawat cabai, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Karena selama ini kami hanya modal nekat untuk bertani cabai, sebab tidak ada ilmu tentang pertanian cabai,” kata Amir.

Dengan kurangnya pengetahuan, lanjutnya, sehingga hasil pertanian cabai mereka belum memuaskan.

“Dari pelatihan yang kami ikuti tadi katanya kalau satu rumpun tanaman cabai itu normalnya bisa satu kilo setengah. Sedangkan yang selama ini kami tanam itu cuma berkisar di 7 ons satu rumpunnya. Artinya, baru 50 persen dari standarnya. Sebab, kami menyadari jika ilmu dan juga pengetahuan kami masih kurang. Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini, kami dapat merawat, dan tentunya memanen cabai dengan hasil yang maksimal,” ujarnya.

IMG 20230826 WA0112

Saat ini kata Amir, ada sekitar 10 hektar lahan yang telah mereka tanami cabai yang dikelola sekitar 12 kelompok tani. Dalam satu kelompok tani terdapat sekitar 7-10 orang anggota.

“Hasil cabai itu rata-rata sekitar 200-300 kilogram perminggunya. Nah, kalau untuk penghasilannya sendiri itu tergantung harga. Sebab, terkait harga ini tidak menentu. Terkadang Rp 40.000 hingga Rp 50.000 perkilogram. Bahkan kami pernah menjual itu diharga tertinggi Rp 125.000 perkilogram. Saat itu teman-teman pada semangat semua, selain itu kerap kali harganya juga anjlok hingga Rp 18.000 perkilogram. Nah, kalau pas kondisi seperti ini, teman-teman pada tidak semangat semua,” jelasnya.

Amir bersyukur PT Timah Tbk dapat memfasilitasi kegiatan tersebut untuk mereka. Karena itu, ia juga memotivasi para anggotanya untuk tetap rajin menjalankan usaha pertanian cabai. Apalagi setelah mendapatkan pelatihan sehingga bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

“Kami merasa sangat bermanfaat dengan adanya pelatihan ini. Sebab, banyak sekali ilmu dan juga pengetahuan yang dapat kami pelajari,” tutur Amir.

Sementara itu, Kepala Desa Paku Bahtiar Effendi mengakui, bahwa pelatihan tersebut merupakan kali pertama di desanya.

“Alhamdulillah, kami sangat senang sekali dengan adanya pelatihan ini. Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini, niat kami untuk menjadikan Desa Paku sebagai sentra cabai di Bangka Selatan dapat tercapai,” ujarnya.

Bahtiar berharap PT Timah Tbk dapat terus membantu dalam memberikan pengetahuan tentang pemasaran dan manajemen, Sehingga para petani di desanya bisa menikmati hasil yang lebih maksimal.

Selain itu, Bahtiar juga berharap pelatihannya tidak hanya terbatas pada komoditas cabai saja. Namun juga jenis pertanian lainnya seperti tanaman holtikultura.

“Ini merupakan kali pertama bagi warga kami mendapatkan pelatihan, tentu kami sangat bersyukur atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh PT Timah kepada warga kami,” pungkasnya.