ASISTEN Administrasi Umum Setda Kota Pangkalpinang, Agusfendi menghadiri peringatan Hari Jadi ke-69 Yayasan YPAC Pangkalpinang, Rabu (7/2/2024).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali beserta jajarannya.
Ketua Yayasan Pembina YPAC Pangkalpinang, Adi Fikri mengatakan Hari Jadi YPAC jatuh setiap tanggal 1 Februari. Bahkan Adi mensyukuri bahwa di ulang tahun kali ini sekaligus bertepatan dengan pengukuhan rumah sehat Bio Energi Power (BEP).
Adi menyampaikan kilas balik YPAC di usia ke-69 ini, terinisiasi oleh PT Timah dan berkantor di sebuah Gedung yang berada di dalam RS Timah. Sampai saat ini pun, kata Adi, Gedung YPAC masih dipinjam oleh PT Timah karena Yayasan ini belum memiliki Gedung sendiri.
“Sebenarnya sudah ada bantuan untuk membangun Gedung terpadu di Jerambah Gantung dari pemerintah provinsi, namun waktu itu karena Covid-19 melanda akhirnya bantuan itu tertunda. Mudah-mudahan ke depan dapat terealisasi,” jelas Adi.
Adi menjelaskan, YPAC juga telah mendirikan rumah tumbuh kembang untuk anak-anak berkebutuhan khusus sejak tahun 2021. Pada tahun ini, membangun rumah sehat BEP. Karena itu, diharapkannya agar rumah-rumah ini dapat berjalan seiring sejalan, tidak hanya sebatas pengukuhan saja.
Adi meminta pemerintah dan stakeholder terkait sama-sama memajukan rumah-rumah yang dimiliki Yayasan YPAC ini.
“Kami juga mau mengucap terima kasih kepada pemangku kepentingan di Bangka Belitung. Juga kepada relawan dan donatur yang masih tetap semangat dalam mengemban amanah dalam membina anak berkebutuhan khusus,” kata Adi.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali mengapresiasi dan terima kasih kepada para guru di YPAC yang ikhlas mengajar dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus ini.
“Di sekolah ini tentu butuh keikhlasan, kerelaan dan kesediaan agar membantu sekolah berjalan dengan baik. Dulu istri saya ketika masih SMA membantu mengajar di YPAC, jadi saya mudah terenyuh kalau melihat hal seperti ini. Kebetulan istri saya ke Belitung, saya akan sampaikan supaya bisa hadir ke sini untuk mengenang masa-masa SMA nya,” kata Safrizal.
Sebagai ucapan terima kasih kepada guru-guru dan yang sudah merelakan waktu dan kesempatan untuk mengabdi, Safrizal juga menyumbangkan uang sebesar Rp 20 juta secara pribadi kepada mereka. Untuk hal usulan bantuan, dia meminta agar dapat dimasukkan ke dalam usulan yang dianggarkan oleh Pemprov Babel.
“Pendidikan berkebutuhan khusus ini kewenangan provinsi, jadi rencanakan dan usulkan lagi saja untuk bantuan. Ini adalah tanggung jawab kolektif kita bersama, pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Safrizal mengakui, anak-anak berkebutuhan khusus ini memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan pendidikan dan layanan public sama seperti anak-anak lain. Anak-anak ini, kata Safrizal didorong agar optimis menghadapi masa depan. Begitu pun kepada orang tua, untuk selalu mendukung memberikan pendidikan dan pelajaran sehingga mereka memiliki semangat menuju masa depan.
“Kepada orang tua, anda beruntung memiliki anak-anak yang hebat ini. Bisa jadi anak-anak inilah yang menjadi penolong di akhirat, jadi jangan pernah sepelekan. Dukung terus anak-anak ini dan semoga para orang tua menjadi ayah dan ibu terbaik bagi mereka,” tuturnya.
