WALIKOTA Pangkalpinang Maulan Aklil atau Molen secara resmi melaunching Aplikasi Kerja Molen di Ruang OR Kantor Walikota, Senin (5/12/2022.

Selain para pejabat utama Pemerintah Pangkalpinang, 100 pemimpin atau perwakilan media diundang.

Aplikasi Molen adalah hasil karya empat anak muda Tim Diskominfo Pangkalpinang. Tim inilah yang mengerjakannya hingga jadi.

Pelaksana Tugas Kepala Diskominfo Pangkalpinang, Febri Yanto, sebelum peluncuran aplikasi, memperkenalkan empat anak muda ini.

Febri Yanto atau Febri sendiri adalah sosok muda yang belum berusia empat puluh tahun. Dia tampak enerjik dan visioner. Hal ini tampak dari kinerjanya sejak didapuk menjadi Plt Kadiskominfo Pangkalpinang. Baca juga: Berapa Lama Tertidur? 

Aplikasi Kerja Molen atau Aplikasi Molen adalah salah satu terobosannya. Aplikasi ini untuk memudahkan perusahaan media yang ingin mengajukan kerjasama publikasi dengan Pemerintah Pangkalpinang dalam hal ini Diskominfo Pangkalpinang. Berlaku untuk kerjasama tahun 2023.

Selain Aplikasi, Diskominfo menyediakan internet gratis yang bisa diakses setiap saat di areal Kantor Diskominfo Pangkalpinang dan Alun-alun Taman Merdeka.

Aplikasi seperti ini yang khusus bagi perusahaan media adalah yang pertama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Perusahaan media tidak perlu terlalu ribet menyiapkan proposal hard copy dan bolak balik ke Diskominfo yang memperbaikinya. Baca juga: Ketika Cinta Masih Tersimpan di Email

Pengajuan kerjasama secara online ini memungkinkan dilakukan dari mana saja. Pengisiannya pun cukup mudah. Data-data yang diminta harus disiapkan sebelumnya.

Jika ada perbaikan data, maka perusahaan bersangkutan akan segera mendapatkan pemberitahuan melalui email.

Di aplikasi ini pun langsung dibagi menjadi 3 katagori. Yakni online, cetak dan elektronik. Pembagian ini karena setiap katagori punya syarat yang berbeda.

Perusahaan media yang ingin mengajukan kerjasama tinggal membuka: www.kerjamolen.pangkalpinangkota.go.id

Menurut Febri, Aplikasi Molen juga sebagai upaya memperbaiki kinerja Diskominfo Pangkalpinang. Kedepan, sejumlah program Diskominfo berbasis teknologi terus dikembangkan. Hal ini seiring dengan upaya secara sistematis menuju Pangkalpinang Smart City (kota pintar). Baca juga: Yang Putih dari Kain Ihram

Tentu saja, untuk menyesuaikan dengan langkah Diskominfo ini butuh waktu dan barangkali ada juga yang menilainya tidak mudah. Hal ini harus dimaklumi. Segala sesuatu butuh penyesuaian dan saya juga yakin Diskominfo membuka diri atas informasi dan hal ikhwal bagaimana pemanfaatan aplikasi ini.

Namun, kita tidak mungkin menolak kemajuan teknologi. Pilihannya memang sulit, kita terima sembari terus belajar dan melakukan penyesuaian atau akan semakin tertinggal.

Perubahan ini memang begitu cepat. Sangat cepat. Kita yang terlahir dari generasi 80-an atau bahkan 70-an sering kali kalah dengan generasi yang lahir belakangan. Mereka begitu mudah dan cepat menguasai teknologi terbaru.

Sementara kita baru saja mau menyesuaikan, rasa-rasanya terkadang sudah ketinggalan. Tapi kita tidak berhenti, meski butuh waktu penyesuaian, tidak masalah. Tidak kiamat. Justru di sinilah peluang bagi kita untuk berkolaborasi dengan anak-anak muda. Ada banyak anak-anak muda bahkan remaja hebat di Pangkalpinang. Bahkan ada yang masih duduk di bangku kuliah atau SMK bisa kita libatkan dalam proses kreatif.

Hari ini segala sesuatu butuh kolaborasi. Tidak bisa semua peran kita mainkan. Kita harus memilih salah satu peran. Sebagai pemimpin perusahaan media atau pemimpin media sesungguhnya seperti seorang dirigen orkestra.

Saya yakin akan ada terobosan-terobosan berikutnya dari Diskominfo Pangkalpinang. Perubahan terkadang terasa mengejutkan. Tapi kita tidak mungkin bisa lari dari perubahan. Sebab, perubahan adalah hukum alam yang mengikuti gerak waktu yang selalu pasti. Sumber : suarabangka