APBD Ratusan Miliar, Rakyat Bangka Selatan Masih Kelaparan
BAYANGKAN, ratusan miliar APBD, tetapi masih ada rakyat Bangka Selatan yang harus berjuang sekadar untuk makan.
APBD bernilai ratusan miliar rupiah dan sering disebut sebagai uang rakyat. Namun kenyataannya jauh berbeda. Banyak rakyat masih harus bekerja keras hanya untuk mengisi perut, sementara janji bahwa anggaran kembali ke rakyat sering berhenti di kata-kata.
Buktinya, di Bangka Selatan beredar video viral seorang ibu membawa baskom kecil berisi pasir timah untuk dijual ke Kantor PT Timah Tbk wilayah Toboali. Potret itu menggambarkan getirnya kehidupan, ketika rakyat harus bergantung pada pasir timah agar bisa mendapatkan uang sekadar untuk membeli makan hari itu juga.
Tulisan ini bukan tentang pasir timah, dan bukan pula tentang razia atau operasi besar-besaran yang membuat rakyat atau penambang kesulitan menjual hasil tambang. Ini tentang APBD. Jika uang ratusan miliar itu benar-benar untuk rakyat, maka rakyat tidak akan sesulit ini, meskipun pasir timah tidak ada yang membelinya. Dari video itu, kita seharusnya merenungkan apakah ratusan miliar APBD benar-benar untuk kesejahteraan rakyat atau hanya dinikmati segelintir pihak tertentu.
Di tengah ramainya Simpang Lima Toboali yang penuh hiburan, ada wajah lain yang jauh berbeda. Wajah rakyat yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, bahkan harus berurusan dengan hukum karena nekat mencuri buah sawit di Airgegas demi bertahan hidup.
