Anggaran Miliaran Rupiah, Pagar SDN 23 Toboali Terbuat dari Kayu
Anggaran untuk pendidikan yang digelontorkan pemerintah setiap tahunnya hingga miliaran rupiah baik itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK).
Namun, dalam pembagian anggaran tersebut sepertinya tidak merata ke semua sekolah. Faktanya masih terdapat sarana dan prasarana atau fasilitas pendukung sekolah yang jauh dari kata layak. Terutama di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 23 Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Sekolah (SDN 23) tersebut berlokasi di Desa Rias, Kecamatan Toboali. Mirisnya, anggaran pendidikan yang super fantastis itu tak serupiah pun tumpah ke SDN 23. Sehingga, mau tidak mau pihak sekolah bersama masyarakat desa setempat bergotong royong membuat pagar dari kayu agar lingkungan sekolah menjadi aman dan anak-anak bisa belajar dengan tenang dan nyaman.
Kepala sekolah (Kepsek) SDN 23 Toboali, Nurcahaya kepada wartawan membenarkan, bahwa pagar sekolah yang dipimpinnya itu terbuat dari kayu, dengan dikerjakan secara gotong royong bersama masyarakat di sekitar lingkungan sekolah.
“Pagar sekolah dari kayu karena memang tidak ada pagar sejak dari dulu sebelum saya menjabat sebagai kepala sekolah di SD ini. Karena itu, kita buat pagar sekolah dari kayu agar anak-anak didik merasa aman dan nyaman saat berada di lingkungan sekolah,” jelas Nurcahaya.
Dijelaskannya, proposal pengajuan anggaran untuk pembangunan pagar sekolah telah berulang kali diajukan oleh kepala sekolah sebelumnya ke dinas terkait. Namun, sampai sekarang tidak pernah disetujui.
“Proposal yang diajukan ke dinas tidak pernah disetujui. Bahkan setiap kali pergantian kepala sekolah selalu mengajukan proposal ke dinas untuk anggaran pembangunan pagar,” kata Nurcahaya.
Hingga berita ini diturunkan, babelhebat.com masih berupaya mengkonfirmasikan hal tersebut ke dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.