AKADEMISI Bangka Belitung (Babel) Marshal mendukung penuh langkah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Babel Erzaldi Rosman-Yuri Kemal, yang berkomitmen untuk berjuang dalam memuluskan keluarnya Petunjuk teknis (Juknis) Izin Pertambangan Rakyat (IPR).
Namun Marshal berharap masyarakat dapat dilibatkan dalam pengolahan mineral ikutan yang terkandung dalam timah, sehingga masyarakat tidak hanya berpatok terhadap bahan baku timah atau lebih dikenal dengan timah basah saja.
“Sudah saatnya masyarakat Bangka Belitung bisa menikmati mineral ikutan lainnya, tidak hanya timah saja. Karena itu, IPR tersebut membuat masyarakat bisa menjadi tenang dalam menikmati mineral ikutan lainnya selain timah,” kata Marshal, Senin (11/11/2024) malam.
Baca Juga : Oke Gas, Menang Pilkada Babel 2024 Erzaldi-Yuri Tancap Gas Perjuangkan Tambang Rakyat
Sebagaimana diketahui, bahwa ada beberapa mineral ikutan yang terkandung di dalam timah. Karenanya itu, apabila dapat dikelola tentu dapat memberikan manfaat besar, baik untuk masyarakat dan maupun juga untuk daerah yang dikenal dengan semboyan Negeri Serumpun Sebalai.
Adapun mineral ikutan yang dimaksud :
1. Zirkon (ZrSiO4)
Kegunaan : Digunakan dalam industri keramik, refraktori dan bahan baku metalurgi. Potensi ekonomisnya memiliki nilai jual tinggi, terutama dalam industri keramik karena sifatnya yang tahan panas.
2. Ilmenit (FeTiO3)
Kegunaan : Sumber utama titanium dioksida, yang banyak digunakan dalam pigmen cat, kertas, plastik, dan bahan campuran logam. Potensi ekonominya memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena permintaan industri untuk titanium yang terus meningkat.
3. Rutil (TiO2)
Kegunaan : Merupakan bahan baku untuk pigmen titanium dioksida dan memiliki banyak aplikasi dalam industri cat, plastik, dan kosmetik. Potensi ekonominya sama seperti ilmenit, rutil memiliki permintaan pasar yang tinggi dalam industri kimia dan kosmetik.
4. Monasit
Kegunaan : mengandung unsur tanah jarang (rare earth elements) seperti cerium, lanthanum dan thorium. Potensi ekonominya unsur tanah jarang sangat bernilai tinggi dalam industri teknologi tinggi seperti produksi magnet, elektronik dan energi hijau.
5. Xenotim (YPO4)
Kegunaan : Mengandung unsur tanah jarang seperti yttrium dan kadang-kadang unsur logam tanah jarang berat lainnya. Potensi ekonominya memiliki nilai ekonomi tinggi karena penggunaannya dalam industri teknologi tinggi, termasuk elektronik dan energi.
6. Kassiterit (Bijih Timah)
Kegunaan : Walaupun ini adalah bijih utama timah, kadang kala terdapat sebagai mineral ikutan di tambang timah lainnya. Potensi ekonominya memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai sumber utama timah.
7. Kuarsa
Kegunaan : Banyak digunakan dalam industri kaca, elektronik, dan sebagai bahan baku silikon. Potensi ekonominya kuarsa bernilai dalam industri manufaktur, terutama dalam pembuatan komponen elektronik dan kaca berkualitas tinggi.
Baca Juga : Kejati Babel Peduli Anak, Ini Buktinya
Sementara untuk merealisasikan hal tersebut, kata Marshal, pemerintah dan industri perlu mendirikan fasilitas pengolahan agar mineral ikutan dapat dimurnikan di dalam negeri.
“Negara bisa berkolaborasi dengan dunia luar termasuk investor yang mampu mengelola itu. Di era teknologi apapun bisa, kenapa tidak kan? Ini adalah cita-cita yang besar untuk daerah kita (Bangka Belitung_red),” ujar Marshal.
Selain itu, lanjut Marshal, apabila bisa terealisasi otomatis Babel tidak akan menjual produk mentah saja, namun sudah menjadi produk olahan sehingga bisa menjadi nilai tambah dan membuat perekenomian dapat meningkat.
“Itulah pentingnya pengembangan industri hilir sehingga bisa membuat ekosistem industri yang memanfaatkan produk akhir dari mineral-mineral ini seperti industri keramik dan elektronik. Selain itu, pengelolaan yang efektif terhadap mineral ikutan ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan membuka lapangan pekerjaan baru di Bangka Belitung,” tegas Marshal. Baca Juga : Penambang Yakin Erzaldi-Yuri Bisa Tuntaskan WPR dan IPR