KETUA UMUM Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat pleno pengurus DPP Partai Demokrat di Aula Yudhoyono DPP Partai Demokrat, Jum’at (13/10/2023).

Dalam rapat tersebut AHY menyampaikan dua agenda utama. Pertama adalah update perkembangan situasi politik terkini terkait Pemilihan presiden (Pilpres) dan kedua mengenai Pemilihan anggota legislatif (Pileg).

“Alhamdulillah, setelah kita mendeklarasikan Capres Prabowo Subianto, penerimaan publik secara umum positif, ada sekitar 60 persen yang mengatakan bahwa sudah tepat Partai Demokrat keluar dari koalisi sebelumnya, dan sekitar 54 persen mengatakan sudah tepat Partai Demokrat berada di koalisi saat ini mendukung Capres Prabowo Subianto,” kata AHY.

Oleh karena itu, lanjut AHY, komitmen Partai Demokrat seperti yang sudah ditunjukkan semenjak mendeklarasikan Capres Prabowo Subianto.

“Mari tetap kita fokus bagaimana memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8,” seru AHY.

Baca Juga : 3 November KPU Bangka Selatan Tetapkan DCT, 354 Caleg Rebut 30 Kursi DPRD

Kepada para pengurus DPP Partai Demokrat, AHY juga menjelaskan mengenai pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 3 Oktober 2023.

“Sebetulnya pertemuan itu didorong oleh para elit pimpinan partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju atau KIM. Demokrat ada dalam Koalisi Indonesia Maju, dan tentunya secara umum partai-partai pengusung adalah partai-partai yang ada dalam pemerintahan, sehingga kalau Pak SBY bertemu bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi akan bagus. Apalagi kita tahu, mungkin terakhir one-on-one (satu-satu_red) pertemuan seperti itu empat tahunan yang lalu. Tentu selain membahas situasi negeri terkini juga membahas terkait dengan Pemilu 2024,” ujar AHY menambahkan.

Baca Juga : Ratusan Bacaleg Rebut 30 Kursi Rakyat

“Yang pasti tidak benar jika ada informasi yang beredar kalau pertemuan itu berbicara tentang semacam tukar guling. Bahwa jika kita mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri. Tidak benar 100 persen, tidak ada pembicaraan terkait itu,” jelas AHY.

Kalau urusan kabinet, tentu semua itu menjadi hak prerogatif Presiden.

“Jadi hanya Bapak Presiden yang bisa mengutarakan hal itu,” tegas AHY.

Sementara mengenai Cawapres, menurut AHY masih terus dilakukan penggodokan.

“Nanti malam, Insyaallah saya termasuk para Ketua Umum partai-partai pengusung dan pendukung dalam Koalisi Indonesia Maju akan diundang Pak Prabowo ke Kertanegara. Saya tidak tahu apakah sudah ada yang diputuskan,” kata AHY.

Sebagai pendatang paling baru di koalisi, Capres Prabowo selalu membuka ruang untuk diskusi dengan Partai Demokrat.

“Beliau tanya apa yang dipikirkan dan apa yang menjadi pandangan dari Demokrat. Kita punya hak di situ dan kita dibuka ruang untuk memberikan pandangan dan menyampaikan aspirasi,” tambahnya.

“Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya. Tapi, kita kemudian menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan, nama Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur, dengan sejumlah faktor dan pertimbangan. Tetapi, pada akhirnya, kita kunci dengan satu kalimat yang jelas, itu pandangan dan masukan dari Partai Demokrat, selebihnya urusan pengambilan keputusan terkait dengan cawapres, ya dikembalikan, diberikan secara langsung kepada capres, yaitu Pak Prabowo Subianto yang sudah kita deklarasikan,” ujar AHY.

Pada prinsipnya, posisi Partai Demokrat saat ini ada tiga. “Pertama, kita ingin Pak Prabowo ini menang dalam pemilihan presiden. Yang kedua, kewenangan untuk memilih cawapres, ya ditentukan oleh Pak Prabowo sendiri sebagai Capres. Dengan niat dan tujuan serta pertimbangan bahwa pasangan Cawapres tersebut akan membawa kemenangan. Yang ketiga, Partai Demokrat akan berjuang penuh untuk memenangkan Pak Prabowo. Siapapun pada akhirnya pasangan yang dipilih. Karena tujuan kita menang,” tegas AHY.

“Kita ingin Pak Prabowo jadi Presiden, yang kedua kita ingin Demokrat bangkit dan sukses besar dalam Pemilu 2024,” serunya.

Sementara untuk agenda Pileg 2024, AHY memompa semangat kader untuk terus bertemu rakyat sebanyak-banyaknya.

“Itu tidak berubah ilmunya. Jadi, semakin banyak bertemu masyarakat, semakin sering bertemu masyarakat, Insyaallah kemenangannya juga makin baik,” ujar AHY.

”Saya hanya mengingatkan, jangan sampai jumlah baliho lebih banyak daripada jumlah suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara),” canda AHY disambut gelak tawa para pengurus Demokrat.

“Tapi, saya akui semangatnya luar biasa. Bagus itu, harus dipertahankan. Serangan darat, ketuk pintu, rumah ke rumah, warung ke warung, balai pertemuan ke balai pertemuan yang lain, tolong itu semua tetap dilakukan. Serangan udara dilakukan, serangan darat juga. Tetap semangat semuanya ya,” tutur AHY memberikan semangat.