Ko Afat Pengusaha Lokal yang Sederhana, Bantu Pemerintah Atasi Pengangguran dan Ekonomi Daerah
SIAPA yang tak kenal Ko Afat, warga pribumi Kepulauan Bangka Belitung, keturunan Tionghoa, berdomisili diujung Selatan Pulau Bangka. Tepatnya di lingkungan Kelurahan Tanjung Ketapang, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Ko Afat, begitu penduduk lokal di daerah ini memanggilnya. Nama yang sangat populer dikalangan para pengusaha Negeri Serumpun Sebalai, Bangka Belitung.
Berbagai usaha yang dijalaninya terbilang sukses. Bahkan bisa dikatakan, bahwa Ko Afat adalah pengusaha yang cinta kampung halamannya yaitu Toboali.

Kecintaan Ko Afat dengan kampung halamannya ini, dibuktikan dengan menghidupkan perekonomian daerah sekaligus mempromosikan pariwisata daerah melalui usaha kafenya ‘Kafe Bhayangkara’ yang berlokasi di pesisir Pantai Tangsi atau tepatnya dibelakang Kantor Polsek Toboali, bersebelahan dengan Kawasan Benteng Kota Toboali.
Sebelum merintis usaha kafenya itu, Ko Afat lebih dulu mendirikan usaha Minimarket ‘TJ Mart’ di Jalan Jenderal Sudirman Toboali, hingga berkembang ke Kota Pangkalpinang dan Sungailiat.

Wajar jika suatu saat nama Ko Afat tercatat dalam sejarah dengan julukan sebagai Bapak Ekonomi Bangka Selatan. Julukan ini tidaklah berlebihan. Malah sangat wajar dan sangat pantas disandang oleh Ko Afat. Mengingat kecintaannya dengan daerah telah dibuktikannya, yang secara tak langsung telah membantu pemerintah dalam memutus mata rantai pengangguran. Dan juga membantu pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Pastinya harus diapresiasi, bahwa Ko Afat sebagai pengusaha dengan gayanya yang super sederhana ini sedikit banyaknya telah berkontribusi untuk daerah.
“Jatuh bangun dalam menjalankan usaha itu hal biasa. Kuncinya jangan menyerah, kita harus tetap konsisten pada jalur yang kita jalani,” ujar Ko Afat, Sabtu (5/8/2023) malam di Kafe Bhayangkara.
Baca Juga : Bangka Selatan Kaya Raya dan Semakin Mempesona, Semua Potensinya Karunia dari Tuhan
Dijelaskannya, Kafe Bhayangkara yang didirikannya ini tidaklah lain untuk membantu pemerintah daerah dalam mempromosikan pariwisata daerah. Kebetulan lokasinya memang sangat strategis berada di pesisir pantai yang bersebelahan dengan Benteng Kota, serta dibelakang Kantor Polsek Toboali.
“Ini kita bantu pemerintah promosikan daerah karena daerah kita (Bangka Selatan), Toboali ini kaya raya. Potensi wisatanya sangat luar biasa jika kita kembangkan secara bersama. Bayangkan di dekat pesisir pantai dan di pusat kota ada benteng peninggalan masa penjajahan, ini aset harus kita jaga dan rawat bersama,” kata Ko Afat.
Baca Juga : Jelang Iduladha, Ini Ajakan Bupati Basel ke Pengusaha
Pengusaha lokal yang berusia 60 tahun ini menambahkan, dengan hadirnya Kafe Bhayangkara setidaknya telah membantu anak-anak muda yang tergabung di band lokal atau musisi lokal untuk melampiaskan karya dan hobinya di Kafe Bhayangkara.
“Kita syukuri saja setiap perjalanan hidup dan usaha yang kita jalani. Apapun itu bentuk usahanya harus kita syukuri. Untung rugi hal biasa, dan yang terpenting orang-orang yang bekerja dengan kita harus tetap tersenyum,” tutur Ko Afat.