Tradisi Hikok Helawang Desa Nyelanding Sajikan 80 Ton Ayam
KEPALA Desa Nyelanding, Nurdin memperkirakan sebanyak 80 ton lebih ayam potong ‘negeri’ telah dimasak oleh masyarakat desa setempat, untuk disajikan kepada para tamu atau pengunjung yang hadir dalam tradisi Hikok Helawang ‘Satu Pintu’, Rabu (19/7/2023).
Diketahui, tradisi tahunan bertajuk Hikok Helawang ‘Satu Pintu’ ini, dalam rangka memperingati 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.
Tradisi Hikok Helawang merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Desa Nyelanding, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tradisi ini memiliki makna tersendiri bagi masyarakat desa setempat. Bahkan tradisi ini termasuk salah satu budaya ataupun wisata religi karena bertepatan dengan 1 Muharram atau Tahun Baru Islam.
“Alhamdulillah, saya sendiri 100 kilogram ayam telah dimasak untuk menjamu para tamu yang hadir dari berbagai daerah Bangka Selatan. Perkiraan ada sekitar 80 ton lebih ayam karena di masing-masing rumah masyarakat ada yang memasak paling sedikit 50 kilogram ayam, sementara jumlah KK (Kepala Keluarga) di desa kami ini ada 1.700 KK, semuanya itu memasak ayam,” kata Nurdin.
Baca Juga : Cerita Awal Mula Tradisi Hikok Helawang Desa Nyelanding
Menurut Nurdin, jumlah ayam yang disajikan tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya hingga mencapai ratusan ton. Pasalnya, kondisi perekonomian masyarakat belum begitu stabil, lantaran harga jual lada saat ini masih tergolong sangat murah.
“Namun terlepas dari itu semua. Alhamdulillah, masyarakat di desa kami tetap mensyukurinya atas nikmat kesehatan dan rezeki yang diperoleh selama 1 tahun terakhir dengan menggelar tradisi tahunan berupa sedekah kampung, Hikok Helawang yang merupakan tradisi turun-temurun sejak dari dahulu, dan ini juga salah satu bentuk kebersamaan masyarakat kami di Desa Nyelanding,” ujar Nurdin.
Baca Juga : KPK Ingatkan Ongkos Politik yang Mahal Jangan Jadi Pemicu Korupsi
Setelah dari acara tahunan ini, lanjut Nurdin, pihaknya bersama Badan Permusyawartan Desa (BPD), tokoh agama, masyarakat dan pemuda akan rapat bersama dengan Pemkab Basel terkait pelaksanaan acara besar Hikok Helawang pada tahun 2024.
“Harapan kita acara tradisi Hikok Helawang ini menjadi agenda besar dan masuk dalam kalender tahunan Pemkab Bangka Selatan, karena tradisi ini salah satu budaya dan termasuk wisata religi ditambah dengan adanya wisata air panas di Desa Nyelanding, setidaknya ini menjadi suatu kebanggaan bagi kita semua, khususnya Bangka Selatan,” jelas Nurdin.