RENCANANYA selama dua hari (Sabtu-Minggu) pemuda-pemuda hebat se-Bangka Selatan (Basel) dari Pulau Pongok hingga Sebagin, Simpang Rimba berkumpul dan bersatu di Gedung Nasional (Genas) Toboali.

Tujuannya tak lain adalah untuk memilih satu dari 2 calon ketua pemuda yang akan memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Negeri Beribu Pesona.

Rangkaian atas hajatan pemilihan calon ketua pemuda tersebut diawali dengan Rapat pimpinan daerah (Rapimda) dan Musyawarah daerah (Musda) V KNPI Basel, yang dijadwalkan selama 2 hari (Sabtu-Minggu) yaitu tanggal 20-21 Agustus 2022, di Genas Toboali.

Hajatan besar kepemudaan ini difasilitasi oleh pengurus karateker KNPI Basel bersama Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Bangka Belitung (Babel). Mengingat hampir 4 tahun roda organisasi kepemudaan di Negeri Beribu Pesona mati suri, lantaran tidak adanya kepengurusan demisioner. Karenanya itu, sehingga kepengurusan sementara diambil alih oleh DPD KNPI Babel sebelum terbentuknya kepengurusan demisioner untuk periode 2022-2025.

Diketahui, bahwa pemuda-pemuda hebat tersebut tergabung di 32 Organisasi Kepemudaan (OKP) dan berhimpunan di Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh tim panitia, serta ditambah dengan pemuda-pemuda hebat lainnya yang merupakan bagian dari Pengurus Kecamatan (PK) KNPI di 8 kecamatan se-Bangka Selatan. Meliputi PK Toboali, Tukak Sadai, Lepar Pongok, Kepulauan Pongok, Airgegas, Payung, Pulau Besar dan Simpang Rimba.

Berkumpul dan bersatunya pemuda-pemuda hebat ini sebagai peserta Rapimda dan Musda. Karena, mereka adalah pemilik hak suara untuk memilih satu dari 2 calon ketua pemuda, yakni Agam Primadi dan Arie Pratama.

Kedua calon tersebut adalah pemuda asal Toboali. Dan tercatat sebelumnya mereka sempat akan bertarung di Musda V KNPI Basel pada tahun 2020. Namun pertarungan mereka kandas tanpa membuahkan hasil apapun, lantaran terjadinya kericuhan antara peserta dengan panitia Musda. Alhasil, Musda saat itu langsung dibubarkan oleh panitia pelaksana hingga batas waktu yang tidak ditentukan. 

Nah, Musda kali ini mereka bertarung kembali untuk memperebutkan posisi ketua KNPI Basel. Siapa dari mereka yang akan terpilih, akan terjawab setelah Musda. Pastinya, mereka akan dipilih secara langsung oleh 42 pemilik hak suara. Meliputi 32 hak suara dari OKP, 8 hak suara dari PK KNPI, 1 hak suara dari karateker KNPI Basel dan 1 hak suara dari DPD KNPI Babel.

“Data sementara ada 42 hak suara yang memiliki hak suara untuk memilih calon ketua KNPI Bangka Selatan periode 2022-2025, yakni 32 hak suara dari OKP, 8 hak suara dari PK KNPI, 1 hak suara dari karateker KNPI Bangka Selatan dan 1 hak suara dari DPD KNPI Bangka Belitung,” kata Ketua Karateker KNPI Basel Ali Muzakhir didampingi Sekretarisnya Nazarudin, Bendahara Ari Dinata dan Kasat Intelkam Polres Basel Iptu Marwan saat konferensi pers di Kafe Kupi Kite Toboali, Selasa (16/8).

Sementara, Ketua Panitia pelaksana (Panpel) Rapimda dan Musda V KNPI Basel Ari Dinata mengajak para pemuda-pemudi yang tergabung di 32 OKP dan 8 PK KNPI untuk bersama-sama menjaga kondusifitas.

“Harapan kita bersama Rapimda dan Musda yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Agustus 2022, di Gedung Nasional Toboali berjalan lancar tanpa adanya gesekan apalagi kericuhan, karena kegiatan ini adalah harapan dari para pemuda Bangka Selatan,” kata Ari Dinata.

Karena itu, diharapkannya kepada semua pihak dan khususnya peserta Rapimda dan Musda untuk menjaga suasana yang kondusif sehingga terpilih salah satu pemuda terbaik untuk memimpin KNPI Basel.

“Kami panitia pelaksana Rapimda dan Musda telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan juga pemerintah daerah terkait kegiatan ini. Harapan kami para pemuda, OKP pemilik hak suara dapat memilih pemimpinnya secara terbuka dengan cara yang baik dan benar tanpa kericuhan dan lain sebagainya,” ujar Ari.

Senada diutarakan Sekretaris Karateker KNPI Basel Nazarudin menegaskan, data sementara terdapat 32 OKP yang memiliki hak suara sekaligus sebagai peserta Rapimda dan Musda. Sebelumnya terdapat 42 OKP menyerahkan berkas ke sekretariat panitia saat masa pendaftaran. Namun setelah dilakukan verifikasi oleh tim panitia hanya 32 OKP yang memenuhi syarat.

“Berkas 32 OKP ini terverifikasi lengkap sesuai berkas yang disampaikan berhimpun di DPP KNPI, dan juga terdaftar sebagai peserta di Kongres Bogor, Papua dan Maluku,” jelas Nazarudin.