DBD Mengancam Masyarakat, Sudah 2 Orang Meninggal Dunia
TOBOALI – Pandemi virus corona (Covid-19) belum berakhir, kini masyarakat kembali dihadapkan dengan ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan, dilaporkan 2 dari 17 orang warga Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel) meninggal dunia akibat DBD.
Karena itu, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Pengendaliaan Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel bersama Tim Puskesmas Toboali, langsung bergerak turun kelapangan dengan melakukan pengasapan (fogging_red) di lingkungan Kampung Padang, Kelurahan Tanjung Ketapang, Toboali, Senin (14/2/2022)
Kepala DKPPKB Pemkab Basel, Supriyadi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Agus Pranawa kepada wartawan menjelaskan, fogging yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan di lingkungan Kampung Padang, Kelurahan Tanjung Ketapang tersebut guna mengantisipasi bertambahnya kasus DBD.
“Kita melaksanakan fogging di lingkungan Kelurahan Tanjung Ketapang, lantaran banyak laporan yang mengalami DBD,” kata dr Agus.
Selain fogging, lanjutnya, petugas kesehatan juga sekaligus melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) atas wabah DBD, serta mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain fogging dan PE, kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup bersih melalui gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) guna mencegah DBD,” jelas dr Agus.
Bupati Ingatkan Seluruh Jajarannya Waspada DBD Ditengah Pandemi Covid-19
Bupati Bangka Selatan (Basel) Riza Herdavid mengingatkan seluruh Stakeholder di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk tetap selalu waspada dan siaga memasuki musim penghujan ditengah ancaman pandemi Covid-19.
Selain itu, kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan tetap memperhatikan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 oleh segenap jajaran mulai dari kecamatan, kelurahan dan desa di seluruh Kabupaten Basel bersama masyarakat.
“Kepada segenap jajaran untuk melakukan langkah komunikasi, koordinasi dan kolaborasi untuk pencegahan dan pengendalian DBD, dengan memperkuat pelaksanaan G1 R1J (Gerakan satu Rumah satu Jumantik) dengan melibatkan segenap anggota keluarga untuk berperan sebagai Jumantik (Juru pemantau jentik) di rumah masing-masing,” kata Bupati Riza Herdavid.
Selain itu, lanjutnya, melaksanakan PSN dengan melakukan kegiatan menguras, menutup tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air baik di lingkungan rumah, perkantoran tempat kerja, sekolah dan tempat umum lainnya.
“Mencegah gigitan nyamuk dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah, menggunakan cairan anti nyamuk oles atau semprot (spray), memberantas jentik nyamuk dengan larvasida di genangan air dan menanam tanaman pengusir nyamuk,” ujar Riza.
Riza menambahkan, untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Melanjutkan pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) sesuai pedoman yang berlaku, termasuk melaksanakan surveilans kasus, surveilans vektor dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD melalui kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB).
“Mengaktifkan Pokjanal Dengue (Kelompok kerja operasional penanggulangan dengue) di berbagai tingkat baik kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa. Melaksanakan semua pedoman yang telah diterbitkan Kemenkes (Kementerian kesehatan) tentang protokol dan pengendalian infeksi dengue dalam tatanan dan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19. Meningkatkan kapasitas sumber daya untuk pencegahan dan pengendalian dengue, meliputi peningkatan kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia), penyediaan anggaran, bahan dan alat yang diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan segera di fasilitas pelayanan kesehatan, puskesmas dan rumah sakit. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana untuk pencegahan dan pengendalian dengue dan Covid-19 termasuk untuk pemberantasan sarang nyamuk,” jelas Riza.(tom)